PERANAN
SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan industry
merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan
kegiatan mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. Industrialisasi juga
tidak lepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan
kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber alam dan sumberdaya lainnya.
Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas
tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia.
Industry mempunyai peran
sebagai sector pemimpin (leading sector) yang artinya adalah dengan adanya
pembangunan industry maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sector-sektor
lainnya seperti sector pertanuan dan sector jasa lainnya. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa keadaan menyebabkan meluasnya peluang kerja yang pada
akhirnya akan menungkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat. Kenaikan
pendapatan dan peningkatan daya beli menunjukkan bahwa perekonomian tersebut
tumbuh dan sehat.
Pengelompokan
Negara-negara menurut UNIDO antara lain :
a. Kelompok negara non-industri apabila sumbangan
sector industry terhadap PDB kurang dari 10%.
b. Kelompok negara dalam proses industrialisasi apabila sumbangan tersebut antara 10-20%.
c. Kelompok negara semi industry jika sumbangan
tersebut antara 20-30%.
d. Kelompok negara industry jika sumbangan tersebut lebih dari 30%.
PERHATIAN
TERHADAP PEMBANGUNAN INDUSTRI
perhatian terhadap usaha pembangunan
industry dipelopori oleh Perroux (1970), Myrdal (1957), dan Hirschman (1958).
Teori Perroux “pusat pertumbuhan” merupakan teori yang menjadi dasar dari
strategi kebijaksanaan pembangunan industry daerah yang banyak diterapkan di
berbagai negara. Inti dari teori Perroux yaitu :
1. Dalam proses pembangunan
akan timbul industry pemimpin yang merupakan industry pernggerak utama dalam
pembangunan suatu daerah. Karena keterkaitan antar industry sangat erat, maka
perkembangan industry pemimpin akan mempengaruhi perkembangan industry lain
yang berhubungan erat dengan industry pemimpin tersebut.
2. Pemusatan industry pada
suatu daerag akan mempercepat pertumbuhan perekonomian, karena pemusatan
industry akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda abtar daerah sehingga
perkambangan industry di daerah tersebut akan mempengaruhi perkembangan
daerah-daerah lainnya.
3. Perekonomian merupakan
gabungan dari sistem industry yang relatif aktif dengan industry-industri yang
relatif pasif yaitu industry yang tergantung dari industry pemimpin atau pusat
pertumbuhan. Daerah yang relatif maju atau aktif akan mempengaruhi
daerah-daerah yang relatif pasif.
Pada hakekatnya hal
tersebut ditinjau dari aspek lokasinya, pembangunan ekonomi daerah adalah tidak
merata dan cenderung terjadi proses aglomerasi pada pusat- pusat pertumbuhan.
Terjadinya aglomerasi industry tersebut mempunyai keuntungan-keuntungan
tertentu yaitu keuntungan skala ekonomis (keuntungan internal perusahaan,
keuntungan lokalisasi, keuntungan eksteren ) dan keuntungan penghemat biaya
(menurunnya biaya transportasi).
Bagi NSB, supaya pembangunan
tidak hanya menumpuk pada suatu daerah, maka perlu campur tangan pemerintah
terutama untuk membantu perkembangan daerah-daerah yang sulit berkembang.
Campur tangan pemerintah tersebut dapat dilakukan baik dengan cara mencegah
aglomerasi pada daerah tertentu maupun mendorong timbulnya pusat pertumbuhan
pada daerah tertentu, dengan berbagai tindakan seperti Kebijaksanaan
Negative dengan cara membatasi perkembangan industry di daerah-daerah yang
sudah maju, dengan tujuan disamping mengatasi kepadatan juga untuk menyebarkan
pusat-pusat pertumbuhan ke daerah yang kurang berkembang. Pemberian
Perangsangan Fiscal yaitu dengan cara oembebasan pajak (tax holidays),
pembebasan pajak dan cukai impor terhadap impor barang-barang modal,
mempercepat depresiasi atau penyusutan,dan perangsangan keuangan.
Kriteria yang digunakan
dalam memberikan perangsangan fiscal dan keuangan adalah sesuai dengan
kemampuan suatu daerah. Artinya, semakin menarik suatu daerah sebagai lokasi
industry maka semakin besar perangsang yang harus diberikan. Daya tarik suatu
daerah untuk menjadi pusat pertumbuhan di[engaruhi oleh keadaan prasarana dan
keadaan pasar. Perangsangan institusional perangsangan jenis ini
berhubungan dengan industry ekonomi, keuangan dan administrasi pemerintah. Mengingat
tujuan pembangunan daerah adalah untuk membangun daerah tersebut dalam rangka
memaksimumkan laju pertumbuhan ekonomi nasional, maka cara terbaik untuk
alokasi dana pembangunan daerah adalah dengan memusatkan dana-dana tersebut ke
daerah-daerah yang secara potensial maupun riel mempunyai kemungkinan untuk
berkembang lebih cepat. Penentuan suatu daerah tertentu sebagai pertumbuhan
ekonomi oleh pemerintah sangat bermanfaat, sebab dengan cara ini diperoleh
keuntungan tertentu, yaitu :
1. menghemat pengeluaran
pemerintah dalam membangun prasarana-prasarana yang dibutuhkan oleh industry
serta mempertinggi efisiensi penggunaan prasarana yang disediakan pemerintah,
sebab biaya pemeliharaannya kalau dipusatkan akan lebih rendah.
2. Memungkinkan terjadi
eksternalitas ekonomi bagi industry, yaitu :
a. Kawasan industry
mempererat hubungan antar industry
b. Tersedianya tenaga yang
dibutuhkan dengan kemampuan yang lebih baik yang datang dari daerah-daerah
lain.
c. Tidak perlu mendirikan
atau mengusahakan kegiatan tertentu yang ada kaitannya dengan kestabilan usaha,
modal yang dimiliki dapat dialokasikan seluruhnya untuk investasi atau
mendirikan industry yang diinginkan.
Teori-teori yang menjawab tentang penyebab
suatu daerah mengalami perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah
lain, yaitu :
1. Teori export base
Sector ekspor berperan
penting dalam pembangunan daerah, karena sector tersebut dapat memberikan
kontribusi yang penting kepada perekonomian daerah yaitu :
a. Ekspor akan secara
lengsung meningkatkan pendapatan factor-faktor produksi dan pendapatan daerah.
b. Perkembangan ekspor akan
menciptakan permintaan terhadap produksi industry local yaitu industry yang
produksinya dipakai untuk melayani pasar di daerah.
2. Teori resources base
Perkembangan sector ekspor
di suatu daerah peranannya besar sekali dalam pembangunan ekonomi daerah.
a. Data yang dipakai dalam
teori resources base jauh lebih
lengkap dibandingkan dengan data yang digunakan dalam teori export base.
b. Teori resources base,analisisnya lebih mendalam serta memberikan
penekanan pada:
1. Pentingnya peranan
kekayaan alam suatu daerah dalam pembangunan daerah yang bersangkutan.
2. Factor-faktor yang
mempengaruhi efek pengganda dari sector ekspor kepada seluruh perekonomian
daerah.
KETERIKATAN
ANTAR INDUSTRI
Konsep
pertumbuhan tidak seimbang Albert Hirschman menunjukan bahwa pertumbuhan yang
cepat dari satu atau beberapa industry mendorong perluasan industry-industri
lainnya yang terkait dengan sector industry yang tumbuh lebih dahulu. Ada
beberapa percobaan untuk mengukur keterkaitan dari Hirschman yaitu dengan
formula yang dikemukakan oleh Pan Yotopoulos dan Jeffrey nugent. Formula
keterkaitan ini tergantung pada table input-output yang dibentuk untuk
menggambarkan ke belakang secara langsung dari suatu industry, J, diukur sebagai
:
Dimana :
Lbj adalah indeks keterkaitan ke belakang
Xj adalah nilai dari
produksi ke-j
Xij adalah nilai input “I”
yang disediakan dari dalam negri untuk memproduksi produk “j”
aij
adalah
koefisien input-output Leontief
formula di atas menunjukan bahwa ukuran dari keterkaitan ke
belakang untuk setiap industry hanya merupakan penjumlahan dari koefisien input
dalam negrinya. Semakin tinggi nilai tambah dan semakin banyak input yang
berasal dari impor, maka semakin rendah indeks keterkaitan tersebut dan semakin
kecil peranan industry tersebut dalam mendorong pembangunan dari
industry-industri penyedia bagi industry tersebut. Hal tersebut merupakan
indeks untuk keterikaran langsung.
Untuk menggabungkan
pengaruh tidak langsung ke dalam indeks keterikatan ke belakang secara
keseluruhan. Analog dengan persamaan di keterkaitan ke belakang, jumlah
koefisien-koefisien invers Leontief
yang ditandakan oleh rij maka :
Dimana :
-
Ltj adalah indeks keterkaitan ke belakang
secara langsung ditambah tak langsung ditambah tak langsung (keseluruhan) dari
industry ke-j.
Untuk mengukur keterkaitan
ke depan secara langsung digunakan formula :
Dimana :
Lfi adalah indeks keterkaitan
ke depan untuk industry ke-i
Xij adalah output industry
ke-I yang dibeli oleh setiap pemakai industry ke-j
Zi adalah jumlah produksi
barang I sebagai input antara maupun
untuk menggunakan akhir.
INDUSTRI DAN
TUJUAN PEMBANGUNAN
Industri
ini mempunyai 2 pengaruh yang penting dalam setiap program pembangunan.
Pertama, produktivitas yang lebih besar dalam industry merupakan kunci untuk
meningkatkan pendapatan per kapita. Kedua, industry pengolahan memberikan
kemungkinan yang lebih besar bagi ISI yang efisien dan meningkatkan ekspor
daripada kemungkinan dari industry primer saja.
Industry telah dipandang
sebagai suatu kunci untuk mencapai tujuan lainnya di NSB. Jika suatu negara
menginginkan untuk memproduksi sendiri barang-barang kebutuhan pokoknya maka
negara tersebut harus membangun suatu struktur industry yang terpadu dan sector
pertanian yang produktif. Tindakan yang paling baik yang bisa dilakukan ekonom
pembangunan adalah menjelaskan berapa banyak yang bisa dikerjakan dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pilihan dan menghitung biaya industrialisasi
tersebut dipandang dari tujuan-tujuan lainnya yang akan dicapai.
INDUSTRIALISASI
DI INDONESIA
Pengelompokan
industri yang dilakukan oleh departemen perindustrian (DP):
1. INDUSTRI DASAR meliputi kelompok industry mesin dan logam (IMLD) dan
kelompok kimia dasar (IKD). Ditinjau dari misinya Industri Dasar mempunyai misi
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu penjualan struktur industry,
dan bersifat padat modal. Teknologi tepat guna yang digunakan adalah teknologi
maju, teruji dan tidak padat karya, namun dapat mendorong terciptanya lapangan
kerja baru secara besar sejajar dengan tumbuhnya industry hilir dan kegiatan
ekonomi lainnya.
2. INDUSTRI KECIL meliputi industry pangan, industry sandang dan
kulit,industry kimia dan bahan bangunan, industry galian bukan logam dan
industry logam. Mempunyai misi melaksanakan permintaan. Teknologi yang
digunakan teknologi mengengah/sederhana dan padat karya.
3. INDUSTRI HILIR meliputi industry yang mengolah sumberdaya hutan,
industry yang mengolah hasil pertambangan,industry yang mengolah sumberdaya
pertanian secara luas, dll. mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal, dan teknologi yang
digunakan adalah teknolodi menengah dan teknologi maju.
Pengelompokan industry menurut julah
Tenaga kerja yang dipekerjakan menurut BPS :
1. Industry besar (>100
pekerja)
2. Industry sedang (20>90
pekerja)
3. Industry kecil (5>19
pekerja)
4. Industry Kerajinan R umah
(>30 pekerja)
Industri
Subtitusi Impor (ISI)
ISI
dimaksudkan untuk mengurangi atau menghemat penggunaan Devisa. Dengan adanya
ISI, pemerintah dapat melakukan proteks terhadapnya dengan cara pembatasan
barang-barang impor. ISI dapat dimaksudkan untuk segera dapat memenuhi
kebutuhan sendiri akan berbagai barang industry dan juga karena semangat
kemerdekaan yang timbul di NSB, yang kemudian diikuti pula oleh keinginan untuk
mencapai kemerdekaan dalam bidang ekonomi. ISI digunakan untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi di dalam negri walaupun negara tersebut tidak mengalami
kesulitan devisa. Pengaruh ISI terhadap
Indonesia telah mengakibatkan masuknya teknologi secara besar-besaran ke
Indonesia.
Industri
Promosi Ekspor (IPE)
Menurut
Anne Krueger (1978) wakil presiden Bank Dunia, ada 4 faktor yang dapan
menerangkan mengapa strategi industrialisasi promosi ekspor dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat ketimbang strategi subtitusi ekspor.
Keepat factor tersebut ialah Kegiatan sector pertanian dengan sector industry ,
skala ekonomis, dampak persaingan atas prestasi perusahaan dan dampak
kekuarangan devisa atas pertumbuhan ekonomi.
Pola
Pengembangan Industri
Di
Indonesia sekarang ini terdapat tiga kelompok pemikiran dalam kaiannya dengan
langkah-langkah yang perlu diambil untuk menetapkan keberadaan sector industry,
ketiga kelompok pemikiran tersebut adalah :
1. Pembangunan sektor
industri hendaknya diarahkan kepada yang memiliki keunggulan komparatif.
2. Konsep delapan wahana
transformasi teknologi dan industri yang dikemukakan olehmentri riset dan
teknologi, yang pada dasarnya memprioritaskan pembangunan industri hulu secara
serentak.
3. Konsep keterkaitan antar
industri,khususnyaketerkaitan hulu-hilir.
Pengelompokan pola pikir
ndustridiatassecara keseluruhan telah tercakup dalam pola pengembangan industri nasional(PPIN) yang dibuat oleh
Departemen Perindustrian. PPIN tersebut berintikan 6 butir kebijaksanaan :
1. Pengembangan industri yang
diarahkan untuk pendalaman dan pemantapan struktur industri serta dikaitkan
dengan sektor ekonomi lainnya.
2. Pengembangan indistri permesinan
dan elektronika penghasil barang modal.
3. Pengembangan industri
kecil.
4. Pembangunan ekspor
komoditi industri.
5. Pembangunan kemampuan
penelitian, pengembangan dan rancang bangunan khususnya perangkat lunak dan
perekayasaan.
6. Pembangunan kemampuan para
wiraswasta dan tenaga kerjaindustrial berupa manajemen, keahlian, kejujuran
serta keterampilan.
PROGRAM-PROGRAMPEMBANGUNAN
INDUSTRI REPELITA V
Mengingat masalah-masalah
pokok yang masih dihadapisektor industri pada akhir Repelita IV dan mengingat
peran pembangunan sektor industriyang diharapkan dalam Repelita V, maka
berbagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri nasional
tetap akan menjadi titik sentral dalam pelaksanaan program-program pembangunan
sektor industri, sperti pengembangan industri dengan orientasi ekspor,
pendalaman dan penguatan struktur indistri, dan pengembangan industri
pengolahan hasil pertanian antara lain sebagai berikut :
1. Melanjutkan
restrukturisasi industri dan meningkatkan ketrkaitan antar industri.
2. Menurunkan biaya produksi
dan meningkatkan produktivitas industri, antara lainmelalui perbaikan sistem
produksi, peningkatan kemampuan manajerial dan penyempurnaan iklim usaha.
3. Meningkatkan efisiensi dan
produktivitas badan-badan usaha milik negara (BUMN).
4. Kemampuan meningkatkan
teknologi manufaktur, teknologi produk dan peningkatan mutu, termasuk pula
standarisasi dan normalisasi produk dan proses industri, serta pengembangan
produk baru.
5. Menata organisasi industri
dalam rangka memperluas kesempatan berusahaserta mengembangkan hubungan yang
semakin erat dan sehat antara industri besar, industri menengah dan industri
kecil.
Usaha-usaha tersebut
dicabut dalam program-program pembangunan sektor industri dan program
pembangunan kelompok industri.
1.
Program Umum Pembangunan
Sektor Industri.
Program umum pembangunan
industri terdiri dari program pengembangan industri berorientasi ekspor,
program penguatan dan pendalaman struktur industri, program pengembangan
industri pengolahan hasil pertanian, dan program peningkatan penguasaan dan
penyebaran teknologi industri dan program penunjang.
2. Pembangunan Menurut Kelompok Industri.
Berdasarkan program umum serta
kebijaksanaan dan langkah-langkah pembangunan sektor industri seperti
diusraikandiatas, maka program-program pokok pembangunan sektor industri selama
Repelita V disusun berdasarkan kelompok Aneka Industri.
SOAL LATIHAN
PILIHAN GANDA
1. Yang dimaksud denggan
industri yang mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector) adalah
(jawaban a)
a. Industri yang mampu memacu
dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lain.
b. Industri yang besar dan
menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan nasional.
c. Industri yang banyak
menyerap tenaga kerja.
d. Industri yang akan
merangsang pembukaan kawasan baru.
e. Tidak ada jawaban yang
benar
2. Apabila sektor industri
bisa menyumbang 20-30% terhadap PDB, maka menurut UNIDO negara tersebut
tergolong (jawaban c)
a. Kelompok negara
non-industri
b. Kelompok negara dalam
proses industrialisasi
c. Kelompok negara semi
industri
d. Kelompok negara indistri
e. Kelompok negara industri
baru
3. Berikut ini adalah
ciri-ciri sektor pemimpin (leadersector) menurut hirchman, kecuali (jawaban e)
a. Sektor tersebut memiliki
keterkaitan ke depan tinggi
b. Sektor tersebut memiliki
keterkaitan kebelakang tinggi
c. Sektor tersebut dapat
merangsang sektor-sektor lain yang menjadi pesaingnya
d. Sektor tersebut dapat
merangsang munculnya sektor-sektor lain yang menggunakannya sebagai input
e. Sektor-sektor dapat
menghasilkan produk yang menguasai konsumsi massa
4. Sebuah model analisis yang
dapat digunakan untuk melihat tingkat keterkaitan antar sektor dalam suatu
perekonomian adalah (jawaban c)
a. Error Connection Model
b. Model Input-Output
c. Model Elektrometrik
d. Model Matrix
e. Partial Adjustment Model
5. Manfaat yang sering
disebut sebagai keuntungan dari melakukan pembangunan industri adalah (jawaban e)
a. Kemungkinan dapat
meningkatkan pendapatan perkapita
b. Kemungkinan dapat
mengurangi ketergantungan impo dari luar negri
c. Kemungkinan dapat
meningkatkan ekspor
d. Tidak ada jawaban yang
benar
e. Semua jawaban benar
6. Yang termasuk dalam
pengelompokan industry menurut biro pusat statistic (BPS) adalah (jawaban d)
a. Industri Dasar
b. Industri Hulu
c. Industri Hilir
d. Industri Rumah Tangga
e. Semua jawaban benar
7. Alasan untuk melakukan
industrialisasi subtitusi impor (ISI) antara lain adalah
(jawaban a)
a. Untuk menghemat penggunaan
devisa
b. Untuk melakukan politik
ekonomi “isolasi”
c. Untuk ,elakukan politik
luar negri bebas aktif
d. Untuk dapat bersaing
dengan negara yang sama-sama sedang membangun
e. Tidak ada jawaban yang
benar
8. Factor-faktor yang
mengakibatkan tidak efisiennya industry otomotif di Indonesia,antara lain,
adalah (jawaban e)
a. Terlalu kuatnya proteksi
yang diberikan
b. Terlalu banyakanya merek,
padahal segmentasi penawarannya sempit
c. Didominasinya sebagian
besar lisensi oleh jepang
d. Semua jawaban diatas benar
e. Tidak ada jawaban yang
benar
9. Berikut ini adalah
beberapa alasan perlunya dikembanngkan strategi industry promosi ekspor (IPE)
menurut Anne Kreuge (1978), kecuali (jawaban
b)
a. Kaitan sector pertanian
dengan sector industry
b. Terbukanya pasar dunia
c. Skala ekonomis
d. Dampak persaingan atas
presasi perusahaan
e. Dampak kekurangan devisa
atas pertumbuhan ekonomi
10. Dari beberapa pernyataan
berikut yang paling benar mengenai pembangunan industry di Indonesia adalah (jawaban d)
a. pertumbuhan sector
industry Indonesia adalah yang tetinggi di antara negara-negara ASEAN selama
dua dasawarsa terakhir ini
b. struktur industry di
Indonesia didominasi oleh barang-barang manufaktur
c. pasar OECD telah
dimanfaatkan secara maksimal oleh Indonesia
d. industry kita menyerap
banyak sekali tenaga kerja dibandingkan dengan sector pertanian
e. industry kita sangat hemat
dalam menggunakan devisa
11. Dalam hubungannya dengan
keadaan pasar, maka industry yang dekat dengan bahan bakunya disebut (jawaban b)
a. resources base industry
b. resources oriented industry
c. market oriented industry
d. foot-loose industry
e. export base industry
12. Dalam hubunganbya dengan
keadaan pasar, maka industry yang netral terhadap pasar maupun bahan bakunya
disebut (jawaban d)
a. resources base industry
b. resources oriented industry
c. market oriented industry
d. foot-loose industry
e. export base industry
13. berikut ini adalah hal-hal
yang merupakan perangsangan fiskal untuk mencegah terjadinya proses aglomerasi,
kecuali (jawaban e)
a. pembebasan pajak
b. mempercepat depresiasi
c. pembebasan pajak impor
barang modal
d. memberikan perangsangan
keuangan
e. tidak ada jawaban yang
benar
Membuat Soal
Multiplechoice
1. ada 4 faktor yang dapat
menerangkan mengapa strategi industrialisasi promosi ekspor dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat ketimbang strategi subtitusi ekspor. Hal
ini dikemukakan oleh
a. Anne Krueger
b. Wingo
c. Perroux
d. Myrdal
e. Hirschman
Jawaban : a